Beda Kena Tilang di Indonesia dan di Australia

Beda Kena Tilang di Indonesia dan di Australia
Beda Kena Tilang di Indonesia dan di Australia

Denda karena melanggar aturan lalu lintas dilakukan oleh pengendara di mana saja. Namun menurut Adeltus Lolok, alumni pendidikan S2 di Universitas Adelaide, pandangan masyarakat terhadap polisi ternyata berbeda di Indonesia dan di Australia. Berikut pengalamannya beberapa kali terkena tilang di Adelaide.

Taksi biru yang saya tumpangi meluncur membelah jalan tol yang sedikit padat. Sesekali ia menyelip ke kiri, lalu ke kanan.

Saya sedikit pusing. Ketika melihat bahu jalan yang kosong, sang sopir tanpa ragu masuk dan melewati mobil-mobil lain yang rela berjalan lambat karena padatnya kendaraan.

Si Biru terus meluncur dan tiba-tiba di ujung sana terlihat polisi melambai-lambaikan tangan meminta taksi saya berhenti.

Bukannya mematuhi perintah polisi, sang sopir malah tambah ngebut ketakutan, melesat melewati jajaran mobil yang antri masuk pintu tol.

Tepat dekat loket pembayaran, ia menukik ke kiri memotong antrian. Sontak terdengar suara-suara klakson bernada protes. Tetapi ketakutan sang sopir membuatnya nekad, tak peduli.

Buru-buru ia membayar lalu melesat lagi dengan mata terus mengawasi spion, jangan-jangan pak polisi tadi memburu dengan motor saktinya...

Kejadian ini saya alami di jalan tol Ir. Sedyatmo dalam perjalanan dari bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Denda karena melanggar aturan lalu lintas dilakukan oleh pengendara di mana saja. Namun menurut Adeltus Lolok, alumni pendidikan S2 di Universitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News