Begini Cara Gereja Mencegah Klaster Baru Penularan Covid-19

Begini Cara Gereja Mencegah Klaster Baru Penularan Covid-19
Seorang petugas memeriksa suhu tubuh seorang jemaat di salah satu gereja di Palu, Minggu (5/7). Foto:Antara/Anas Masa
"Kita tidak boleh terburu-buru, sebab penyebaran virus corona masih ada, tetapi sudah berkurang," katanya.


Lebih baik mencegah

Lebih baik, kata mantan Ketua Badan Pengurus Daerah GSJA Provinsi Sulteng itu, mencegah dari pada mengobati. Apalagi kita semua tahu bahwa COVID-19 merupakan virus yang tergolong ganas dan penyebarannya sangat cepat.

Karena itu, meski sudah masuk tatanan kehidupan baru, lebih baik semua masyarakat tetap waspada dengan mengikuti semua larangan dan aturan dari pemerintah.

"Hanya dengan cara itu, penyebaran virus corona dapat dihentikan," ujarnya.

Dia juga mengatakan bersyukur, sebab hingga saat ini tidak ada satupun gembala atau jemaat gereja sidang jemaat Allah di Sulteng, termasuk di Kota Palu, yang terkonfirmasi positif terserang COVID-19.

Hal itu dikarenakan sejak dikeluarkannya protokol kesehatan gugus tugas COVID-19, gereja sangat merespons dengan baik dan segera melakukan tindakan konkret dengan menghentikan sementara semua kegiatan ibadah untuk mencegah virus tersebut.

Selain itu, gereja-gereja juga melakukan langkah lainnya dengan mengistruksikan kepada semua pelayan, baik pendeta maupun jemaat, untuk melengkapi diri dengan alat pelingdung diri (APD) dan mematuhi protokol kesehatan.

Selama tiga bulan terakhir, sarana dan prasana ibadah tampak sepi, karena tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai tempat ibadah sehubungan dengan pandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News