Begini Cara Gereja Mencegah Klaster Baru Penularan Covid-19

Begini Cara Gereja Mencegah Klaster Baru Penularan Covid-19
Seorang petugas memeriksa suhu tubuh seorang jemaat di salah satu gereja di Palu, Minggu (5/7). Foto:Antara/Anas Masa
Dan dengan mematuhi semua aturan dan larangan tersebut kita semua bisa terhindar dari serangan virus corona.

Menyingung mengenai diberikannya kembali akses untuk gereja melaksanakan ibadah, Pendeta Netty mengatakan menyambut positif dan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Sebelum gereja dibuka kembali untuk tempat pelaksanaan ibadah, pihaknya terlebih dahulu meminta izin dari pemerintah setempat. "Kami mendapatkan izin untuk gereja melaksanakan kegiatan dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan," ujarnya.

Dalam pelaksanaan ibadah,petugas gereja sudah mengatur semua kegiatan yang berlangsung tetap sesuai protokol kesehatan. Bangku/kursi diatur sesuai petunjuk.

Begitu pula jemaat yang duduk dibatasi dengan jarak satu meter dan wajib pakai masker, cuci tangan dan mengikuti pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas yang sudah disiapkan.

Ny Yerit, seorang jemaat, mengatakan sangat senang karena sudah bisa kembali beribadah di gereja. Selama tiga bulan masa pandemi COVID-19, tidak bisa ibadah di gereja dan hanya di rumah saja.

Menurut dia, ibadah dilaksanakan di rumah memang rasanya sangat berbeda dengan ibadah di gereja.

Suasananya terasa sepi, sebab hanya keluarga saja. Kalau di gereja suasana ibadah lebih hidup dan sangat memberkati sekali, sebab bisa berjumpa satu sama lainnya, meski tidak oleh berjabat tangan dan tetap jaga jarak.

Selama tiga bulan terakhir, sarana dan prasana ibadah tampak sepi, karena tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai tempat ibadah sehubungan dengan pandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News