Begini Cara PKB Mencari Solusi Masa Depan Sepak Bola Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PKB Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengimbau semua pemangku kepentingan membenahi sepak bola Indonesia setelah pembatalan Piala Dunia U-20 di tanah air.
Muhaimin menyampaikan hal itu dalam diskusi Mencari Solusi Masa Depan Sepak Bola di Bawah Bayang-Bayang Sanksi FIFA, di Kantor DPP PKB Jakarta, Senin (3/4).
"Tidak ada yang diuntungkan. Harus dibenahi. Sepak bola tidak berdiri sendiri, tetapi bersatu dengan komponen bangsa yang lain seperti politik, ekonomi, maupun budaya. Terutama dengan politik internasional," kata Muhaimin.
Cak Imin -panggilan Muhaimin, menyampaikan bahwa kepentingan nasional harus dikedepankan terutama mengenai diplomasi internasional.
"Peristiwa ini harus diambil hikmahnya dengan baik terutama kepentingan nasional jadi kepentingan utama. Termasuk diplomasi, harus mengedepankan kepentingan nasional," kata Cak Imin.
Indonesia sebelumnya dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, setelah hampir semua persiapan telah dilakukan.
Pencoretan Indonesia tidak lepas dari polemik penolakan keikutsertaan timnas Israel dari sejumlah kalangan termasuk Gubernur Bali dan Gubernur Jawa Tengah.
PSSI kini berada di bayang-bayang sanksi FIFA setelah gagal menjalankan Piala Dunia U-20. Sebelumnya pada 2015, PSSI sempat mengalami pembekuan dari FIFA. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengajak semua pemangku kepentingan membenahi sepak bola Indonesia.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Respons Sikap Kubu PKB, Hakim MK: Republik Kalau Orangnya Begini, Kacau Semua Nanti
- Buka Pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, PKB Siap Memenangkan Calon Potensial
- Fathan Subchi Harap PDBN jadi Wadah Silaturahmi Masyarakat Kelahiran Demak
- PKB dan NasDem Akan Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Darmizal Merespons Begini
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Berkomentar Begini, Simak
- NasDem dan PKB Diminta Tak Ikut Atur Susunan Kabinet Pemerintahan yang Baru