Begini Kondisi Warga Indonesia di Melbourne Menjalani Lockdown Kedua
Dampak 'lockdown' kedua di pekerjaan
Dampak pembatasan sosial kembali ke tahap tiga juga dialami Sari Bui, seorang 'support worker' yang banyak menolong warga lanjut usia, biasanya memerlukan pendampingan setelah keluar dari rumah sakit.
"Biasanya kami diberitahu terlebih dahulu status COVID mereka, sudah tes dan hasilnya negatif," ujar Sari Bui yang akrab dipanggil Nungky.
Hal ini, katanya, merupakan langkah proteksi pertama bagi para 'support worker' untuk tetap bisa menjalankan pekerjaannya.
Photo: Mulai Kamis besok warga Melbourne yang ingin keluar untuk empat alasan yang diperbolehkan wajib menggunakan masker. (AAP: Daniel Pockett)"Bedanya dengan lockdown pertama, kini kami sudah diwajibkan mengenakan masker dalam melayani pasien," kata Nungky.
Meski terkadang muncul kendala dalam berkomunikasi akibat penggunaan masker karena pasien yang memiliki masalah pendengaran, Nungky menyatakan hal itu justru demi melindungi kedua pihak.
"Sebelum lockdown kedua ini sebenarnya tak disarankan mengenakan masker karena bisa jadi halangan komunikasi, atau banyak manula yang malah merasa takut kalau ada yang datang pakai masker," jelasnya.
Di sektor pendidikan, Lami Hopman, seorang aisisten guru asal Indonesia menceritakan bagaimana tahap ketiga pembatasan diterapkan di sekolah tempatnya mengajar. .
Sudah hampir dua minggu wilayah Melbourne metropolitan menjalani 'lockdown' kedua untuk mengatasi penyebaran virus corona
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka