Begini Pengalaman Warga Indonesia di Adelaide Selama Lockdown, Ada Perasaan Campur Aduk

"Dari tahun lalu saya masuknya essential worker, bekerja di perusahaan pembuat paper bag, jadi Puji Tuhan sekali masih bisa kerja," ujar Isak yang sudah berada di Australia selama tiga tahun.
Di luar pekerjaannya, Isak sering menerima pemesanan jasa pemotretan, tapi karena 'lockdown' sekarang ia tidak bisa melakukannya.
Yang menjadi tantangannya selama 'lockdown' ini adalah tidak bisa bertemu teman-temannya.
Bagi kebanyakan warga pendatang di Australia, keberadaan teman menjadi sistem pendukung saat tidak memiliki keluarga.
"Kadang kita terus bekerja dan butuh waktu juga untuk bersosialiasi," ujar Isak.
"Karena tidak bisa melakukannya saat lockdown, kadang jadi merasa bete, merasa sendiri, enggak bisa bertemu teman, jadi stress juga."
Isak juga mengatakan beberapa teman WHV asal Indonesia telah menarik dana 'superannuation', yang kebijakannya telah diubah oleh Pemerintah Australia untuk membantu peserta WHV, terutama di saat pandemi.
Salah satu kemudahan lainnya bagi peserta WHV yang terkena dampak pandemi COVID-19 adalah keberadaan visa COVID, yang membuat mereka bisa bekerja dan tinggal di Australia lebih lama.
Sejumlah warga Indonesia di Adelaide mengaku terkejut setelah mendengar pengumuman kotanya akan di-'lockdown'
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya