Begini Strategi Kementan Mengantisipasi Kenaikan Harga Cabai

Begini Strategi Kementan Mengantisipasi Kenaikan Harga Cabai
Cabai. Foto dok Kementan

Salah satu TTI binaan Kementan yang ramai dikunjungi konsumen adalah TTI Selly di Poris, Tangerang Selatan. Selama Gelar Cabai Murah TTI Selly memesan melalui aplikasi e-commerce untuk memperbanyak pasokan, dan setiap pesanan tiba, langsung diserbu masyarakat.

"Saya pesan 100 kg ke TTIC sehari langsung habis. Saya berterima kasih sekali pada Kementerian Pertanian yang sudah melakuan gelar cabai murah, sehingga saya bisa membantu masyarakat menjual cabai murah. Ada kebanggaan tersendiri bagi saya bisa membantu masyarakat menjual cabai murah," ujar Yati pemilik TTI Selly.

Menurut Yati, cabai yang di belinya hanya sebentar sudah langsung habis.

"Alhamdulillah berkah sekali toko saya, karena banyak pembeli berdatangan membeli cabai murah 35.000/kg. Pembelinya ibu-ibu majelis taklim, pemilik rumah makan padang, tukang warteg dan tetangga sekitar," tambahnya.

Yati berharap pemerintah terus melakukan langkah seperti ini untuk membantu masyarakat yang berhadapan dengan harga tinggi. Yati merasakan betul manfaat TTI, dan berharap makin banyak TTI dan membantu harga stabil dan murah.(adv/jpnn)


Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengantisipasi kenaikan harga cabai terus dilakukan. Salah satunya melalui Gelar Cabai Murah (GCM) di 30 Toko Tani Indonesia ( TTI) Jabodetabek sejak 7 Juli 2019.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News