Begini Ternyata Rumus yang Kerap Dipakai Untuk Menjajah Indonesia

Begini Ternyata Rumus yang Kerap Dipakai Untuk Menjajah Indonesia
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah. Foto: Humas MPR RI

Menurut dia, kemerdekaan yang sekarang dirasakan seluruh rakyat Indonesia adalah proses perjuangan panjang yang dilakukan para pendiri bangsa, termasuk di dalamnya para pemuda, pelajar dan mahasiswa.

Mereka, lanjut dia, memiliki peran dalam meletakkan fondasi bangsa Indonesia lewat ikrar Sumpah Pemuda, 93 tahun lalu.

"Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadi antitesis gerakan pecah belah Belanda. Belajar dari sejarah, generasi milenial seharusnya juga terus mencari antitesis baru untuk menghadapi rong-rongan dan aksi-aksi yang ingin melemahkan persatuan nasional dan ideologi Pancasila," ucapnya.

Untuk memperkukuh kesatuan RI, dosen Universitas Islam Malang itu mencontohkan dalam kondisi bangsa Indonesia sedang dipecah belah oleh Belanda, muncul antitesis terhadap politik pecah belah Belanda dari kampus sekolah kedokteran Belanda, STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen).

Di kampus itu, kata dia, lahir Boedi Oetomo, organisasi yang didirikan para mahasiswa STOVIA dan pada gilirannya menjadi pelopor lahirnya gerakan kemerdekaan.

"Setelah itu, banyak berdiri organisasi kepemudaan semacam Jong Celebes, Serikat Dagang Islam, Muhammadiyah, juga Nahdlatul Ulama," katanya lagi.

Pemuda Indonesia saat itu menemukan jawaban dari politik pecah belah Belanda. Dari situ, mereka sadar kekayaan alam negeri dikuras bangsa asing berabad-abad.

"Akhirnya sebuah rumusan pun ditemukan, yaitu persatuan," kata Ahmad Basarah.

Ahmad Basarah mengajak generasi milenial mengenali rumus yang kerap dipakai untuk menaklukkan Indonesia

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News