Beginilah Strategi Ekonomi Negara-Negara yang Digempur Virus Corona

Perdana Menteri ShinzoAbe meminta agar paket ekonomi virus corona nilainya lebih besar, dibandingkan paket yang pernah dikucurkan saat menghadapi krisis keuangan global.
Menurut analisa Bloomberg, peluncuran paket ekonomi "ukuran raksasa" tidak akan menjadi yang terakhir,setelah melihat menurunnya pemasukan Jepang dari luar negeri.

Resesi Jepang juga diperkirakan akan semakin memburuk, dengan adanya kenaikan pajak dan penundaan pesta olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade.
Kerusakannya perekonomian Jepang akan semakin parah bila daerah metropolitan Tokyo, yang menyumbang sepertiga pendapatan ekonomi, harus ditutup atau 'lockdown'.
Dengan melihat besar jumlah pengeluaran tambahan yang dibutuhkan pemerintah untuk mendanai keperluan di luar anggaran tahunan, kita dapat mengukur seberapa besar pendapatan dari publik yang dibutuhkan untuk mengisi kembali dompet perekonomian negara.
Grafik tersebut menunjukkan Jepang pernah melakukan pengeluaran ekstra di tahun 2008 mendekati ¥ 5,9 triliun dan di tahun 2009 sebesar ¥ 14 triliun.
Jumlah pengeluaran ekstra ini dikalahkan pengeluaran Jepang dalam merespon bencana tsunami dan bencana nuklir di tahun 2011.
Setidaknya ada dua perang yang dihadapi negara-negara di dunia saat menghadapi pandemi global virus corona, yakni melawan virus itu sendiri dan berusaha mengendalikan krisis ekonomi
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan