Beginilah Warga Singapura yang Hidup dalam Kemiskinan
jpnn.com - SINGAPURA - Tingginya gedung pencakar langit di Singapura dan gemerlapnya megapolitan negara tersebut ternyata belum terlepas dari masalah sosial. Masih ada ditemukan warga negeri Singa tersebut tuna wisma dan hidup dalam kemiskinan.
Jika di negara lain tuna wisma hidup terlantar di jalanan atau setidaknya memiliki gubuk derita di tempat kumuh. Kalau di negara dengan biaya hidup paling mahal kedua sedunia ini tinggal di dalam sebuah mobil mini van tua.
Salah satunya ditemui Sabtu (21/4) lalu di kawasan perparkiran Jurong. Seorang kontributor media setempat penasaran dengan suara seperti orang sedang bekerja memukul-mukul sesuatu dari sebuah mobil van tua.
Setelah mobil tua itu didekati, betapa terenyuhnya hati kontributor bernama Stephen ini, melihat seorang pria tua di dalamnya. Dari keterangan yang didapatnya, orang tua itu telah cukup lama melakoni hidup seperti itu di dalam mobil tuanya.
Menurutnya, di dalam van tua yang "ngetem" di parkiran kawasan Jurong East Avenue 1 itu, lelaki uzur itu melakukan aktifitas kesehariannya, termasuk buang air kecil dan besar, menggunakan kantong plastik.
Menurut Stephen, ini bukan pertama kalinya ia melihat pemandangan yang kontras itu.
"Saya rutin pergi ke sana untuk sarapan dan kerap mendengar suara-suara berisik dari dalam van itu. Saya pikir dia telah ada di sana selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tempatnya bau," kata Stephen, seperti ditulis asiaOne.(zar/ray/jpnn)
SINGAPURA - Tingginya gedung pencakar langit di Singapura dan gemerlapnya megapolitan negara tersebut ternyata belum terlepas dari masalah sosial.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia