Bekasi Tiga Tahun Berturut-turut Gagal Capai Target PAD

Bekasi Tiga Tahun Berturut-turut Gagal Capai Target PAD
Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan surat izin mengemudi kendaraan truk miliknya usai mengemudikan truk sampah yang diberikan Pemrov DKI Jakarta, Rabu (14/1). Pemberian hibah tersebut guna memaksimalkan armada kebersihan di Kota Bekasi. Foto: Risky/Radar Bekasi/JPNN.com Ilustrasi by: Risky/Radar Bekasi

jpnn.com, JAKARTA - Tiap tahun target perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi tak pernah tercapai. Dalam kurun waktu tiga tahun belakangan, pendapatan daerah yang berhasil diraih sejumlah dinas terkait belum maksimal.

”Target PAD sejak tiga tahun belakangan paling tinggi hanya tercapai 85 persen. Tidak pernah mentok target yang dihasilkan dari sejumlah dinas terkait. Apalagi melampaui target,” terang Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi Chairuman J Putro, Selasa (4/12).

Seperti diketahui pada 2016 capaian PAD Kota Bekasi hanya berkisar Rp 1,60 triliun. Besaran ini tidak mencapai dari target yang dipatok sebesar Rp 1,68 triliun. Tahun selanjutnya atau 2017, perolehan PAD sekitar Rp 1,79 triliun kembali tidak mencapai target. Padahal target pajak yang dibebankan mencapai Rp 2,35 triliun.

Begitu pun pada 2018 ini, dari target Rp 2,4 triliun, pemerintah daerah setempat baru memperoleh sekitar Rp 2 triliun saja. Meski tiga tahun tidak tercapai, tapi untuk 2019, target PAD dalam APBD Kota Bekasi tahun depan tetap dinaikkan menjadi Rp 2,971 triliun.

”Dihitung dari pencapaian PAD tahun ini, ada kenaikan hampir lebih dari 45 persen, sebuah target yang agresif," kata Chairuman juga. Dia juga mengaku, DPRD kerap memberikan catatan agar Wali Kota Bekasi berhati-hati dan sungguh-sungguh dalam menggali potensi PAD di daerahnya.

Pasalnya, sudah tiga tahun berturut-turut target PAD Kota Bekasi tidak tercapai. ”Ini berpotensi (ujungnya, Red) defisit APBD bila PAD tidak tercapai. Apalagi rencana belanja sudah diatur sejak awal,” ungkapnya lagi.

Chairuman juga menjelaskan, sepanjang tidak ada anggaran belanja yang terlewat artinya sudah dihitung selama 12 bulan, maka potensi defisit APBD tahun depan tidak akan terjadi. "Besaran sisa lebih penggunaan anggaran pada 2019 pun sudah kita buat Rp 0, menghindari defisit anggaran," cetusnya.

Sementara itu, Kabid Pembangunan Manusia dan Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi Eka Hidayat Taufiq mengatakan, pemerintah daerah kini sudah menyiapkan sejumlah strategi agar perolehan PAD bisa mencapai target.

Tiap tahun target perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi tak pernah tercapai. Dalam kurun waktu tiga tahun belakangan

Sumber Indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News