Bekerja Pagi ke Pagi, Setiap Hari Disiksa, Tak Pernah Digaji

Bekerja Pagi ke Pagi, Setiap Hari Disiksa, Tak Pernah Digaji
Ilustrasi pelaku sudah ditahan. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - SUNGAIPAKNING - Maria Imelda, 21, korban penyiksaan di Sungai Pakning, Riau membeberkan semua perlakukan kasar sang majikannya. Selama jadi pembantu di rumah Herman alias Tong Lee dan Wati alias Bian, ia tidak pernah merasakan bahagia sekalipun.

Selain dipaksa mandi 12 kali dalam sehari, leher Maria, juga dicekik sambil diseret hingga kamar mandi. Akibatnya, tubuh maria mengalami memar dan lebam sampai terguling di dalam kamar mandi.

Sedangkan Wati majikan perempuan ikut-ikutan pula menyiksa dengan berkali–kali menyiram kaki Maria dengan air pixel (air keras pembersih lantai, red) yang berbahaya terhadap kulit.

“Saya sudah menjerit dan menangis minta tolong, tapi kedua majikan saya tidak peduli malah semakin kuat menyiksa. Ini bukan kali pertama pak, saya berkali-kali disiksa.

Bekerja Pagi ke Pagi, Setiap Hari Disiksa, Tak Pernah Digaji

PRT disirami air pembersih lantai oleh majikan akhirnya di rawat di Puskesmas Kecamatan Bukitbatu. Foto: Pekanbarumx/JPG

“Bahkan saya disuruh mandi sampai 12 kali dalam satu hari mereka beralasan takut rumahnya kotor,” lanjut Maria yang mengaku disalurkan salah satu yayasan pembantu rumah tangga dari NTT ke Sungai Pakning.

Lebih parahnya lagi Maria mengaku tidak pernah digaji selama bekerja di rumah pasangan Herman dan Wati. Padahal awalnya warga keturunan Tionghoa ini menjanjikan gaji Rp 2,5 juta kepada Maria. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News