Bela Kepentingan Wong Cilik, PDIP Minta Pemerintah Batalkan Rencana Menaikkan Harga BBM

Bela Kepentingan Wong Cilik, PDIP Minta Pemerintah Batalkan Rencana Menaikkan Harga BBM
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto. Foto: Dokumentasi pribadi

Namun, kata dia, lain halnya jika pemerintah tetap kukuh untuk merealisasikan niatnya, yakni menaikkan harga BBM maka berbagai risiko ekonomi sulit dihindari.

“Hitung-hitungan saya, inflasi bisa di atas 8 persen. Jika dua jenis BBM ini dinaikkan maka harga komoditas dan biaya transportasi akan ikut terkerek naik,” ujar Bendahara Badiklatpus DPP PDI Perjuangan.

Jika ini terjadi, lanjut Bendahara Megawati Institute itu, stabilitas ekonomi secara keseluruhan bisa terguncang.

"Ekonomi masyarakat di bawah bakal terganggu. Kenaikan dua jenis BBM akan diikuti kenaikan harga komoditas pangan dan transportasi. Itu pasti dan tak terhindarkan,” tegas politikus PDIP itu.

Menurut Darmadi, banyak opsi yang bisa diambil pemerintah selain menaikkan harga dua jenis BBM itu.

Bisa saja, Darmadi menyarankan pemerintah memilih opsi ruang fiskal untuk kemudian diperketat.

"Ini opsi paling relevan di mana nantinya Pemerintah mesti menambah kuota untuk dua jenis BBM yang selama ini jadi konsumsi masyarakat umum,” kata dia.

Menurut Darmadi, bisa saja dari kuota saat ini sebesar 23 juta kiloliter dinaikkan kuotanya jadi 28 juta kiloliter. Jadi, artinya pemerintah harus menambah beban subsidi sebesar 5 juta kiloliter.

Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengaku keberatan jika pemerintah jadi menaikkan harga dua jenis BBM, yakni pertalite dan solar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News