Belajar Saling Memahami Budaya
Selasa, 25 Oktober 2011 – 08:35 WIB
"Belajar di sini (SMAN 2, red) lebih disiplin, tapi masih ada kesenjangan antara senior dengan junior. Kalau di Yogya semua tingkatan kelas itu sama, jadi kebersamaannya lebih menonjol," jelas siswa SMAN 1 Yogyakarta itu.
Baca Juga:
Lain Riza, siswa SMAN 8 Yogyakarta ini mengaku kaget dan agak tidak tega saat pertama kali menginjakan kaki di SMAN 2 Makassar yang lain disambut dengan perintah memotong rambut. Hal ini juga dialami Imam Dan Bayu, namun bagi mereka berdua itu tidak jadi masalah karena sebelumnya pernah tampil dengan potongan rambut pendek.
"Yang paling tidak tega dan agak berat si Riza, karena tidak pernah berambut pendek. Kalau di Yogya tidak sependek ini dan bebas yang penting rapi. Tapi ini termasuk aturan demi kebaikan, jadi kami santai saja menerima dan mengikuti," kata Imam.
"Kalau dari segi pelajaran, di Yogya itu pelajaran berjalan lebih cepat karena tiap pelajaran diasuh dua sampai tiga orang guru kalau di SMAN 2 kan hanya satu sampai dua guru. Di samping itu guru di sini juga masih bergantung pada buku, di Yogya sudah menggunakan multimedia. Jadi guru siswa menjelaskan dengan power point," Aje menjelaskan.
LIMA pelajar dari Yogyakarta selama dua pekan menjadi siswa SMA Negeri 2 Makassar. Mereka menjadi peserta program Sister School, pertukaran pelajar
BERITA TERKAIT
- Tim APHO Indonesia Dapat Dana Pembinaan Rp 100 Juta
- Bank DKI dan Universitas Sebelas Maret Bekerja Sama Dukung Kampus Merdeka
- BDM School Siapkan Pelatihan Khusus Bagi Guru dan Siswa SMK
- Kamu Gagal SNBT 2024? Daftar di Polteknaker Saja, Ada Kesempatan Kuliah Gratis lho!
- Menteri Nadiem: PembaTIK & Kihajar STEM Wadah Guru dan Murid, Kemampuan TIK Meningkat
- Praja Madya IPDN Terjun Langsung Menyukseskan Program Pengentasan Kemiskinan dan Stunting