Belajar Soal-Soal di Internet, Tiga Mapel Dapat Nilai 10

Belajar Soal-Soal di Internet, Tiga Mapel Dapat Nilai 10
ANAK CERDAS: Jilan diapit orang tuanya, Rakhmad Puja dan Wisma Pratiwi. Siswi SMPN 99 Jakarta itu lulus dengan nilai tertinggi di Indonesia. Foto: Bayu Putra/Jawa Pos

Di luar persiapan yang cenderung umum itu, Jilan memang terbilang cukup cerdas. Saat lulus SMP ini dia masih berusia 13 tahun, tujuh bulan. Normalnya, siswa SMP baru lulus pada usia 15 tahun. Hal itu tidak lepas dari percepatan pendidikan yang ditempuh Jilan semasa SD.

Gadis kelahiran 25 November 2000 itu masuk SD di usia yang masih enam tahun delapan bulan. Saat duduk di bangku kelas 2, gurunya membaca potensi dalam diri Jilan. Dia pun langsung naik kelas dua tingkat, yakni di kelas 4, karena dianggap mampu menaklukkan pelajaran kelas 4.

Ditanya tentang mata pelajaran favoritnya, Jilan menjawab lugas. ”Saya suka pelajaran IPS, terutama geografi dan sejarah. Saya nggak suka IPA, terutama biologi karena hafalannya sulit,” tutur bungsu dari dua bersaudara itu.

Untuk pilihan SMA, awalnya Jilan mempertimbangkan untuk masuk di SMA 81 atau SMA 68 Jakarta. Namun, setelah dirinya meraih nilai tinggi, banyak yang menyarankan Jilan masuk ke salah satu SMA favorit di Jakarta, yakni SMA 8. Kelak, Jihan ingin kuliah di jurusan hubungan internasional untuk mewujudkan cita-citanya menjadi diplomat.

”Tapi, saya juga ingin kuliah di jurusan kriminologi,” ujarnya tersipu.

Sang ayah, Rakhmad Puja, menjelaskan, kebiasaan belajar putrinya itu terbentuk sejak SD. ”Saya tidak pernah menyuruh dia belajar karena sudah bisa mengatur waktunya sendiri,” ujarnya bangga.

Ibunda Jihan, Pratiwi, tak kalah bangga. Dia mengatakan, putrinya tidak selalu bisa meraih prestasi yang diinginkan. Saat SD, Jilan mendapatkan nilai cukup bagus di ujian akhir. Rata-rata rapor dan ujiannya sekitar 8,9. Namun, itu tidak cukup untuk membuatnya diterima di sekolah yang diinginkan kala itu, yakni SMP 216.

Jilan dilorot ke pilihan kedua dalam rayon tersebut, yakni SMP 99. Siapa sangka, saat bersekolah di SMP 99 prestasinya justru melejit. Tadinya Pratiwi berancang-ancang untuk mencarikan SMA yang dekat dengan rumahnya di Jakarta Timur. Kini, dengan perkembangan yang tidak terduga itu dia mempertimbangkan untuk menyekolahkan Jilan di pusat kota Jakarta.

NOTIFIKASI pesan BlackBerry Messenger yang diterima Jilan Zahra Jauhara Rakhmad, Jumat sore (13/6) membuat gempar seisi rumahnya. Pesan dari seorang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News