Belasan Pasangan Bukan Muhrim Ngamar di Siang Bolong, Tiba-Tiba Digedor Satpol PP, Ya Ampun
"Agar keluarga yang bersangkutan mengetahui. Biar mereka menjadi jera," ujarnya.
Sebelum menyasar hotel dan losmen, paginya, Satpol PP sudah menangkap delapan orang. Dewasa dan anak kecil, pengamen dan pengemis.
Mereka diuber di kawasan Jembatan Merdeka, perempatan Jalan Lambung Mangkurat, lampu merah Pelabuhan Martapura Lama dan sudut-sudut Jalan Ahmad Yani.
Tidak ada perlawanan. Semuanya pasrah ketika dinaikkan petugas ke atas mobil patroli.
Seusai didata di mako Satpol PP di Jalan KS Tubun, mereka diantar ke Rumah Singgah Dinsos di Jalan Gubernur Subarjo untuk dibina.
Salah satu yang terjaring adalah HA. Ia kerap menawarkan lembaran fotokopi berisi doa-doa kepada pengendara. HA mengaku mengetahui bahwa itu dilarang pemko, tetapi ia tak memiliki banyak pilihan.
"Saya pernah melamar sebagai tukang cuci piring di rumah-rumah makan, tidak ada yang mau menerima," tuturnya.
Senada dengan AA yang mengamen bersama anaknya. Sebelumnya, ia bekerja menjaga warung di Lingkar Selatan.
Satpol PP dan Damkar Banjarmasin menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) di tengah siang bolong, Senin (12/4) siang.
- Buka Explore South Sumatera Expo, Pj Gubernur Agus Fatoni Kenalkan Kekayaan Alam Sumsel
- Pj Gubernur Sumsel Beri Edukasi Tentang Stunting kepada Masyarakat
- Polda Sumsel Tetapkan Aiptu Fandri Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Debt Collector
- Pembunuhan Berencana di Banjarmasin, Susana Dihabisi Adik Ipar Secara Sadis
- Polisi Bergerak Mengusut Kasus Kepala Bayi Putus saat Persalinan
- Gula Pasir Curah di Palembang Alami Kenaikan Pascalebaran