Belum Pulih dari Tsunami, Tonga Terpaksa Lockdown Gegara COVID-19
"Kami takut karena ini tidak normal bagi kami di Tonga," kata Marian Kupu, seorang jurnalis di Tonga kepada ABC.
"Ini adalah skenario terburuk. Bukan saja karena saat ini kami tengah mencoba membangun kembali rumah-rumah penduduk untuk bisa hidup normal lagi, tetapi kami kemudian harus menjalani lockdown."
Pihak berwenang belum mengonfirmasi apakah kasus tersebut terkait dengan kapal HMAS Adelaide.
Pekan lalu, kapal laut tersebut tiba di Tonga untuk mengirimkan pasokan bantuan. Diketahui ada 23 kasus COVID di dalamnya.
Dari informasi yang diperoleh ABC, diketahui jumlah kasus di kapal tersebut sudah meningkat menjadi 70.
ABC telah menghubungi Departemen Pertahanan Australia untuk memperoleh informasi lebih lanjut.
Sementara itu, pihak berwenang Tonga bersikeras jika bantuan asing dilakukan tanpa kontak orang ke orang untuk mencegah potensi penularan.
Menurut laporan media lokal, para pejabat sudah mengonfirmasi bahwa Australia dan Selandia Baru sedang mempercepat pengiriman vaksin 'booster' ke Tonga, dengan 10.000 dosis didatangkan langsung dari Australia.
Belum lagi pulih dari letusan gunung di dasar laut dan tsunami, warga Tonga menjalani lockdown selama dua hari mulai hari Rabu ini (2/02)
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina