Belum Terpapar Covid-19, Masyarakat Badui Berdoa Indonesia Bebas Pandemi

Belum Terpapar Covid-19, Masyarakat Badui Berdoa Indonesia Bebas Pandemi
Suasana Seba Badui dipimpin Djaro Saidja di Pendopo Rangkasbitung, Jumat (21/5). Foto: ANTARA/HO-Dok.pribadi

Pelaksanaan ritual tradisi Seba Badui harus dilakukan setiap tahun, karena titipan dari leluhur nenek moyang dan jika tidak direalisasikan upacara adat itu, dikhawatirkan menimbulkan malapetaka bencana alam.

Semestinya, menurut dia, perayaan tradisi Seba Badui Gede dihadiri sekitar 2.200 orang. Namun, karena kondisi pandemi maka warga Badui yang hadir hanya sebanyak 20 orang terdiri dari Badui Luar 13 orang dan Badui Dalam tujuh orang.

"Kami berharap pandemi COVID-19 segera hilang dan kegiatan manusia kembali normal," katanya.

Tetua adat Badui lainnya, Djaro Tanggungan 12 Djaro Saidi mengatakan manusia perlu berupaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 agar tidak menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi di Negara India hingga ribuan orang meninggal per harinya.

Kasus penyebaran di India itu, kata dia, jangan sampai terjadi di Indonesia, sehingga masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya ikhtiar pencegahan.

Selama ini, kata dia, upaya yang dilakukan pemerintah patut diapresiasi karena berbagai langka kebijakan untuk pencegahan mulai penyekatan pelarangan mudik Lebaran hingga denda hukuman bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Kami minta masyarakat agar berikhtiar dan berupaya untuk pengendalian pandemi COVID-19 itu," katanya.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pemerintah daerah hingga kini berkonsentrasi untuk pencegahan pandemi COVID-19 agar masyarakat di daerah ini tidak terpapar oleh penyakit yang mematikan.

Permukiman Badui juga menerapkan pengawasan ketat agar masyarakat dari luar daerah mematuhi prokes Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News