Benahi Dulu Kemacetan, Baru Naikkan Tarif Tol

Benahi Dulu Kemacetan, Baru Naikkan Tarif Tol
Kemacetan di Tol Dalam Kota. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai, langkah PT Jasa Marga menaikkan tarif sejumlah ruas jalan tol kurang tepat.

Jasa Marga terkesan hanya mengejar keuntungan sepihak, tanpa pernah menemukan formula mengatasi kemacetan di jalan tol pada jam tertentu, yang sama dengan jalan arteri.

"Konsumen membayar dengan harapan jalan tempuh ke tempat tujuan lebih cepat lewat tol. Namun dalam kenyataannya tidak jauh beda dengan jalan arteri yang tidak berbayar. Jadi kenaikan saat ini saat tidak tepat," ujar Sarman kepada JPNN, Jumat (8/12).

Menurut Sarman, Jasa Marga seharusnya melakukan perubahan terlebih dahulu jika ingin menaikkan tarif tol. Dengan demikian warga tidak merasa keberatan. Misalnya, menjamin jalan tol benar-benar menjadi jalan bebas hambatan.

"Jadi benahi dulu kemacetannya. Karena kemacetan di jalan tol sangat merugikan masyarakat," katanya.

Pria yang juga menjabat Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta ini melihat, kebijakan penggunaan alat pembayaran kartu e-toll juga belum maksimal. Bahkan kerap jadi penyebab kemacetan.

"Kadang-kadang connect-nya lambat, membuat kemacetan juga. Hal-hal inilah yang seharusnya dibenahi Jasa Marga, baru menaikkan tarif tol," kata Sarman.

Jasa Marga diketahui menaikkan tarif sejumlah ruas jalan tol terhitung sejak Jumat (8/12). Kenaikan itu diklaim sudah sesuai aturan dan disetujui pemerintah.(gir/jpnn)


Jasa Marga kembali menaikkan tarif tol di sejumlah ruas jalan tol. Jasa Marga diminta benahi kemacetan lebih dulu sebelum menaikkan tarif tol.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News