Benahi Fasilitas Rumah Susun

Benahi Fasilitas Rumah Susun
Pemandangan salah satu rumah susun di Sidoarjo. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Meski diminati, namun sayang fasilitas rumah susun atau flat yang ada di Sidoarjo belum terlalu lengkap. Karena itu, dalam waktu dekat, pemkab bakal menambah fasilitas di setiap flat.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Sidoarjo Sulaksono mengatakan, Sidoarjo memiliki beberapa flat. Dua flat di antaranya terletak di Taman. Yakni, Ngelom dan Wonocolo. Di dalam kota terdapat Flat Pucang dan Bulusidokare. Sementara itu, satu flat dikelola bersama desa. Lokasinya berada di Desa Tambak Sawah, Waru.

Menurut dia, bangunan flat memang membutuhkan perawatan. Sebab, sejak dibangun hingga kini, belum ada pembenahan. Fasilitas yang tersedia pun masih minim. Dia mencontohkan Flat Bulusidokare. Sulaksono menjelaskan, flat itu memiliki tiga tower. Kapasitasnya mencapai 255 unit kamar. Sejak selesai dibangun pada 2010 lalu, fasilitas hunian vertikal tersebut belum lengkap. ''Belum memiliki tempat ibadah,'' jelasnya.

Kondisi fisik bangunan juga perlu mendapat perhatian. Meski tampak kokoh, kata Sulaksono, bangunan itu perlu dibenahi. ''Banyak atap yang rusak. Tembok keropos. Selain itu, perlu pengecatan gedung,'' ujarnya.

Kondisi serupa terlihat di Flat Ngelom, Taman. Sarana tersebut terdiri atas tiga blok. Jumlah kamarnya 288 unit. Sulaksono menjelaskan, meski besar, flat itu belum memiliki tempat ibadah yang representatif. Untuk melengkapi fasilitas tersebut, dinas perkim mengajukan usulan pembangunan rumah ibadah dan perbaikan fisik flat. Karena keterbatasan waktu, pembangunan fisik bakal dikerjakan tahun depan. ''Sekarang masih pembahasan di DPRD,'' tuturnya. 

Sementara itu, anggota badan anggaran (banggar) Mulyono menjelaskan bahwa selama ini perhatian pemkab pada flat masih kurang. Sebab, masih ada hunian vertikal yang fasilitasnya minim. Antara lain, Flat Ngelom dan Bulusidokare. Dia mengungkapkan, dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2019, awalnya, pemkab hanya menganggarkan penambahan tempat ibadah pada dua flat itu. Alokasi dana pun terbatas. ''Tidak sampai Rp 1 miliar,'' katanya.

Dalam rapat pembahasan, akhirnya banggar menambah alokasi anggaran. Totalnya menjadi Rp 2 miliar. Anggaran itu tidak hanya digunakan untuk membangun tempat ibadah, tetapi juga memperbaiki fisik bangunan. ''Kami lihat banyak yang sudah rusak,'' ucapnya. (aph/c20/ai) 

Kondisi fisik bangunan juga perlu mendapat perhatian. Meski tampak kokoh, kata Sulaksono, bangunan itu perlu dibenahi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News