Benar-benar Tanah Naik ke Atas, Menghempaskan Mobil

Benar-benar Tanah Naik ke Atas, Menghempaskan Mobil
Sejumlah warga meninggalkan perkampungan di wilayah Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

jpnn.com, MALANG - Aji Widyatmoko, warga Kemirahan Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jatim, merasakan langsung guncangan gempa besar di Kota Palu, Sulteng, Jumat (28/9) petang.

FAJRUS SHIDDIQ - Malang

Aji terus menangis setelah turun dari Hercules. Dia disambut adiknya, Sinta Swastikawara, dosen Fisip Universitas Brawijaya (UB).

Dia sadar, keluarga di Malang sudah menunggunya. Karena pasca terjadinya tsunami Jumat, jaringan komunikasi terputus total. ”Alhamdulillah, paling tidak saya bisa sudah nyampe di tanah Jawa lagi,” ujarnya seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

Aji sendiri bertugas di Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Kota Palu sejak tahun 2016. Dia menceritakan, saat terjadinya gempa, dirinya masih dalam perjalanan pulang ke rumah.

Dia masih ingat saat menyetir, mobilnya seolah dihempas tanah. ”Itu benar-benar tanah naik ke atas,” kata pria yang bekerja di Dinas Penerangan Umum Kota Palu tersebut.

Selama ini, dia, istri dan kedua anaknya tinggal di daerah Petobo, Palu Selatan. Waktu terjadi gempa dan tsunami itu, dirinya hanya bisa berada di jalanan. Karena jalan rusak, begitu juga jaringan putus.

Warga kata dia, berhamburan di jalanan. Bahkan selama 2 hari, dia tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

Guncangan gempa besar yang terjadi Kota Palu dan Donggala, Sulteng, mengakibatkan tanah naik ke atas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News