Benarkah Ibuprofen Bisa Perburuk Kondisi Pasien COVID-19?

Benarkah Ibuprofen Bisa Perburuk Kondisi Pasien COVID-19?
Ilustrasi sketsa virus Corona. Foto :TechCrunch

Menurutnya obat anti-inflamasi seperti ibuprofen dapat memperburuk gejala penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2.

“Dalam kasus demam, minum parasetamol,” kata Veran dalam cuitan di akun Twitter-nya. Veran menekankan bahwa pasien yang sudah dirawat dengan obat anti-inflamasi harus meminta nasihat dari dokter mereka.

Peringatan Veran ini mengikuti sebuah studi dalam jurnal The Lancet yang berhipotesis bahwa suatu enzim yang dikuatkan oleh obat anti-inflamsi seperti ibuprofen dapat memperburuk efek dan infeksi COVID-19. 

Website The National Health Service (NHS) Inggris yang sebelumnya merekomendasikan penggunaan parasetamol dan ibuprofen mengatakan untuk sementara menggunakan parasetamol daripada ibuprofen. 

“Saat ini tidak ada bukti kuat bahwa ibuprofen dapat memperburuk coronavirus (Covid-19) sampai kami memiliki informasi lebih lanjut, gunakan parasetamol untuk mengobati gejala-gejala coronavirus. Kecuali jika dokter memberi tahu parasetamol tidak cocok untuk Anda,” tulisnya.

Pandemi COVID-19 yang telah menginfeksi lebih dari 210 ribu orang di seluruh dunia hanya menyebabkan gejala ringan pada kebanyakan orang. Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan pneumonia atau penyakit parah yang menyebabkan kegagalan pada beberapa organ. 

Efek ibuprofen yang dapat perburuk kondisi pasien COVID-19

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apakah ibuprofen memiliki efek khusus pada tingkat keparahan gejala pasien COVID-19. Baik itu pada pasien yang sehat atau pada pasien yang memiliki penyakit penyerta. 

Ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit harian untuk berbagai sakit dan nyeri, termasuk sakit punggung, kepala, gigi, dan nyeri haid. Ini juga mengobati peradangan seperti keseleo dan rasa sakit akibat radang sendi.

Sumber HelloSehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News