Benarkah Ibuprofen Bisa Perburuk Kondisi Pasien COVID-19?

Benarkah Ibuprofen Bisa Perburuk Kondisi Pasien COVID-19?
Ilustrasi sketsa virus Corona. Foto :TechCrunch

Meski begitu Dr. Charlotte Warren-Gash dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan sebelum adanya kejelasan lebih baik menghindari penggunaan ibuprofen.

“Terutama untuk pasien yang rentan, tampaknya masuk akal untuk menggunakan parasetamol (daripada ibuprofen) sebagai pilihan pertama,” katanya seperti dikutip dari BBC London.

Dr. Warren-Gash mengatakan bahwa ada beberapa bukti yang menghubungkan ibuprofen dan beberapa penyakit  infeksi pernapasan yang semakin parah. Walaupun belum benar-benar terbukti ibuprofen satu-satunya penyebab.

Paul Little, seorang profesor peneliti primary care research di University of Southampton mengatakan bahwa beberapa ahli percaya sifat anti-inflamasi ibuprofen dapat melemahkan respons kekebalan tubuh.

Prof. Parastou Donyai dari University of Reading mengatakan, “Ada banyak penelitian yang mengatakan penggunaan ibuprofen selama infeksi pernapasan dapat mengakibatkan memburuknya penyakit atau komplikasi lainnya.”

“Tapi, saya belum melihat bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ibuprofen memberikan efek tambahan dan risiko komplikasi pada pasien COVID-19 usia 25 tahun dan tanpa penyakit penyerta,” tuturnya.

Fungsi ibuprofen

Ibuprofen termasuk obat tanpa resep dokter yang paling banyak digunakan sama seperti parasetamol dan aspirin. 

Ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit harian untuk berbagai sakit dan nyeri, termasuk sakit punggung, kepala, gigi, dan nyeri haid. Ini juga mengobati peradangan seperti keseleo dan rasa sakit akibat radang sendi.

Sumber HelloSehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News