Benarkah Lebih Banyak Pria Meninggal karena Corona?

Benarkah Lebih Banyak Pria Meninggal karena Corona?
Ilustrasi pandemi virus corona. Foto: diambil dari Marca

Ahuja mengutip beberapa faktor, seperti merokok atau bahkan perawatan di rumah sakit, sebagai alasan perbedaan tersebut tetapi juga mengatakan bahwa perbedaan hormon bisa memengaruhi respons sistem kekebalan pria terhadap virus, seperti yang dilakukan para peneliti.

"Berkurangnya kerentanan perempuan terhadap infeksi virus bisa dikaitkan dengan perlindungan dari kromosom X dan hormon seks, yang memainkan peran penting dalam kekebalan bawaan dan adaptif," tulis para peneliti dalam Lancet.

Selain itu, sekitar setengah dari pasien yang terinfeksi 2019-nCoV memiliki penyakit kronis yang mendasari, terutama penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular dan diabetes, ini mirip dengan MERS-CoV.

"Hasil kami menunjukkan bahwa 2019-nCoV lebih mungkin menginfeksi laki-laki dewasa yang lebih tua dengan komorbiditas kronis sebagai akibat dari fungsi kekebalan tubuh pasien yang lebih lemah," kata para peneliti.(fny/jpnn)

Sebuah penelitian di Tiongkok menemukan bahwa dua pertiga dari pasien corona yang memerlukan rawat inap adalah laki-laki.


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News