Benarkah Obat Malaria Terbaru Efektif Hentikan Infeksi Mematikan?

Benarkah Obat Malaria Terbaru Efektif Hentikan Infeksi Mematikan?
Nyamuk Aedes Aegypti. Foto Wikipedia

jpnn.com, JAKARTA - Para peneliti menemukan cara baru untuk menghentikan penyebaran malaria. Metode ini menargetkan enzim yang mendukung perkembangan parasit dan menghambat kemampuannya untuk ditularkan antara manusia dan nyamuk.

Studi baru, yang diterbitkan dalam Laporan Sel, menunjukkan bahwa menggunakan plasmepsin V bisa membantu para ilmuwan membuat obat baru untuk memerangi malaria.

Enzim memainkan peran penting dalam pengembangan gametosit, satu-satunya bentuk parasit, Plasmodium falciparum, yang bisa ditularkan dari manusia ke nyamuk. P. falciparum telah dikaitkan dengan 90 persen dari semua kasus malaria di seluruh dunia.

Para ilmuwan sebelumnya menemukan kesulitan untuk mencegah penyebaran malaria karena parasit terus bermutasi dan bisa mengembangkan resistensi terhadap terapi yang ada.

Untuk memblokir plasmepsin V selama pertumbuhannya, para peneliti menggunakan penghambat molekul kecil. Metode ini memotong "tahap transmisi" dari siklus hidup P. falciparum.

"Sangat menyenangkan menemukan bahwa plasmepsin V berperan dalam penularan malaria. Ini menunjukkan plasmepsin V adalah target untuk obat penghambat transmisi," kata Justin Boddey, ketua peneliti dan profesor di Walter and Eliza Hall Institute dan University of Melbourne, seperti dilansir laman MSN, Minggu (26/1).

Boddey menambahkan, mereka hanya membutuhkan konsentrasi optimal dari inhibitor atau dosis yang lebih rendah untuk membunuh gametosit dan mencegahnya ditularkan ke nyamuk. Studi terbaru mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan plasmepsin V adalah target obat yang efektif untuk membunuh parasit malaria.

Pada tahun 2014, para peneliti menemukan bahwa memblokir enzim bisa membantu membunuh parasit malaria dalam tahap darah aseksual dari siklus hidupnya. Ini adalah tahap ketika gejala penyakit, seperti demam, dingin, nyeri otot dan mual, mulai muncul.

Metode ini menargetkan enzim yang mendukung perkembangan parasit malaria dan menghambat kemampuannya untuk ditularkan antara manusia dan nyamuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News