Bencana Terus Terjadi, Pariwisata Harus Tetap Berlari

Bencana Terus Terjadi, Pariwisata Harus Tetap Berlari
Ilustrasi asap. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Kadispar Kepulauan Riau Guntur Sakti merasakan betul penggarapan Great Batam yang sangat hebat dari strategi promosi. Mulai dari serangan udara, darat hingga below the line.

Branding, advertising hingga sales digarap dengan sangat serius melalui paid media, own media serta social media. Koordinasi Pemprov Kepri, Pemkot Batam, Pemkab Bintan dan Kemenpar benar-benar aduhai.

Hasilnya terasa pada September 2015 di Batam dan Bintan. Ketika promosi Bebas Visa Kunjungan digeber di Singapura dan banyak negara lain secara simultan, turis Tiongkok ke Great Batam naik menjadi 30,93 persen.

Setelah itu diduduki Korea Selatan yang menyentuh 20,9 persen, Jepang (13,73 persen), Inggris (10,4 persen) dan Amerika Serikat (6,16 persen). Penyeberangan ke Bandar Bentan Telani, Bintan juga melonjak drastis.

Orang yang ke Bintan tujuannya hampir pasti tujuannya berwisata, baik alam maupun resort (golf). Hal itu memang tak berlebihan karena golf course di Bintan memang selevel dengan Singapura.

Harga green fee juga 30 persen lebih murah dibanding Singapura. Landscape digarap arsitek sekelas Jack Nicklaus. Namun, bencana datang.

“Tapi begitu kena asap, tiba-tiba semua menjadi gelap. Langit menjadi gelap, jarak pandang jadi pendek, ada tirai yang membatasi ruang kreasi kita untuk mendownload lebih banyak wisman dengan berbagai atraksi. Tiba-tiba ada problem alam yang berdampak kepada kami. Yang tidak tahu apa-apa dari mana asap itu bermula,” terang Guntur, Senin (9/11).

Guntur pun teringat lagu bertajuk Berita Kepada Kawan milik Ebiet G Ade. Perjalanan yang menyedihkan. Namun, Guntur enggan menyerah begitu saja dengan situasi itu.

JAKARTA – Kadispar Kepulauan Riau Guntur Sakti merasakan betul penggarapan Great Batam yang sangat hebat dari strategi promosi. Mulai dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News