Bendera Putih Bukan Lagi Tanda Kekalahan, Tapi Menjadi Simbol Persatuan di Malaysia Saat 'Lockdown'

Bendera Putih Bukan Lagi Tanda Kekalahan, Tapi Menjadi Simbol Persatuan di Malaysia Saat 'Lockdown'
Seorang anak laki-laki memegang bendera putih yang digantungkan keluarganya untuk meminta bantuan selama lockdown Malaysia. (Reuters: Lim Huey Teng)

"Kami tidak punya tabungan dan kami merasa malu, tertekan, dan ketakutan," kata Uma.

"Saya harus menjadi pilar kekuatan bagi anak-anak dan suami, sementara saya hanya bisa menangis di kamar mandi ketika sedang sendirian."

Bukan hanya kasus COVID yang meningkat

Tasha dan Uma adalah dua dari banyak warga di Malaysia yang kesehatan mentalnya benar-benar terdampak karena pandemi COVID-19.

Pada akhir Juni, otoritas kesehatan Malaysia melaporkan 631 kasus kematian karena bunuh diri sepanjang tahun 2020, dengan tambahan 336 kasus pada kuartal pertama tahun 2021.

Bandingkan dengan 609 kasus bunuh diri yang dilaporkan sepanjang tahun 2019.

Anita Abu Bakar, pendiri Asosiasi Kesadaran dan Dukungan Penyakit Mental, mengatakan dia yakin angka sebenarnya mungkin lebih tinggi.

"Ada banyak kasus bunuh diri yang tidak dilaporkan karena masih banyak stigma tentang kesehatan mental di Malaysia," katanya.

"Ada banyak diskriminasi dan pengucilan yang terjadi terhadap orang-orang dengan gangguan kesehatan mental."

Banyak warga di Malaysia berusaha untuk memenuhi kebutuhan saat lockdown skinst pandemi covid

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News