Benny Rhamdani: Pernyataan Ali Munhanif Mencerminkan Bukan Pengamat tetapi Tukang Politik

Benny Rhamdani: Pernyataan Ali Munhanif Mencerminkan Bukan Pengamat tetapi Tukang Politik
Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Hanura Benny Rhamdani. Foto: Dok. Pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Hanura Benny Rhamdani melontarkan kritik kepada Pengamat Politik Ali Munhanif atas pernyataannya yang menganggap wajar mosi tidak percaya diarahkan kepada Oesman Sapta Odang selaku pimpinan tertinggi Partai Hanura.

"Pernyataan Ali Munhanif tidak objektif, tidak rasional bahkan cenderung tendensius, jelas tidak mencerminkan dirinya sebagai pengamat politik, tetapi lebih tepat sebagai tukang politik," kata Benny Rhamdani kepada JPNN di Jakarta, Jumat (30/8).

Menurut Benny, pernyataan Ali Munhanif tersebut lebih tepatnya seorang pengamat yang sedang digunakan sebagai alat kepentingan politik pihak tertentu.

BACA JUGA: Pengamat: OSO Pantas Diserang Mosi Tidak Percaya

Lebih lanjut, Benny mengatakan dorongan Ali Munhanif agar mosi tidak percaya juga dilanjutkan, itu pernyataan provokasi yang layaknya dilakukan oleh seorang provokator dan sangat tidak mewakili sebagai pengamat politik.

“Pernyataan ini jelas sangat merendahkan gelar dan keilmuan yang dia miliki. Terbukti, pernyataan Ali Munhanif sangat tidak ilmiah dan tidak berbasis data yang komprehensif,” tegas Benny.

Benny juga mengungkapkan komentar Ali Munhanif yang ditujukan kepada OSO sebagai penyebab dan akar masalah kegagalan Hanura, membuktikan bahwa dia memang dangkal dalam menganalisa sebuah masalah. Oleh karena itu, Benny mengatakan penyataaan tersebut sangat tidak mewakili sebagai pengamat politik.

“Apa yang terjadi di Hanura biarlah menjadi urusan internal kami. Dan kami sarankan kepada Ali Munhanif, jika enggak tahu masalah, ya lebih baik enggak perlu memberi komentar,” kata Benny yang juga Anggoota DPD RI dari Sulawesi Utara ini.

Benny Rhamdani menilai pernyataan Ali Munhanif tidak objektif, tidak rasional bahkan cenderung tendensius,dan jelas tidak mencerminkan dirinya sebagai pengamat politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News