Benny Susetyo Ajak Anak Muda Terapkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Benny Susetyo Ajak Anak Muda Terapkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo mengajak anak muda tidak pernah melupakan sejarah, seperti kata Bung Karno. Foto: dok BPIP

Menurut Benny, situasi yang dihadapi anak muda Indonesia akibat globalisasi perlu mendapat perhatian. Pasalnya, globalisasi membawa paham-paham transnasional yang informasinya mudah dijangkau oleh anak muda.

Dia menjelaskan globalisasi itu menghilangkan batas-batas. Teknologi memudahkan informasi mengalir.

"Nah, di sinilah yang harus menjadi perhatian: paham-paham transnasional, gaya hidup hedonisme, serta budaya-budaya dari negara luar, jika tanpa filter, masuk, akan menjadi panutan anak-anak muda kita, sehingga mereka kehilangan identitas bangsa Indonesia, mereka kehilangan kemampuan untuk mengerti dan menghargai nilai-nilai dan budaya bangsa Indonesia sendiri," ungkap Benny.

Benny mengaku tidak antiterhadap globalisasi dan budaya serta paham yang dibawa.

Dia menyatakan budaya-budaya yang masuk itu baik untuk menambah pengetahuan, tetapi jika tanpa filter, budaya tersebut bisa menghilangkan jati diri bangsa Indonesia.

"K-pop, contohnya. Itu bukan hanya membawa musik, tetapi juga gaya hidup, cara berpakaian, cara berinteraksi, budaya Korea, itu masuk dan diadopsi secara masif. Pengetahuannya memang baik, kultur mereka soal kerja keras dan disiplin juga. Tetapi, tanpa adanya filter yaitu pengertian dan penghargaan terhadap budaya Indonesia sendiri, budaya-budaya seperti ini masuk dan mengubah tanpa adanya pengaman, dimulai dari anak-anak muda," ucapnya.

Pancasila Sebagai Filter

Budayawan itu pun menyatakan bahwa filter yang dimaksud adalah Pancasila.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo mengajak anak muda tidak pernah melupakan sejarah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News