Bensin di Labuhanbatu Rp9 Ribu Per Liter
Selasa, 02 Juli 2013 – 16:43 WIB
“Mau dari mana lagi warga mendapatkan uang? Hasil tangkapan berkurang, sembako naik pula. Belakangan kencur pun tidak ada harganya. Kehidupan kami akan semakin sulit. Kayaknya hidup kambing akan lebih baik,” tuturnya lagi.
Baca Juga:
Jika kondisi terus berlanjut, tambah Ijud, masyarakat akan mati secara pelan-pelan dengan situasi yang sangat menyakitkan. “Kalau PNS masih punya gaji. Tolong ingatkan pemerintah untuk melihat langsung nasib rakyatnya di sini,” harapnya.
Terkait kondisi itu, Samsul Bahri Sitepu warga Lingkungan I, Kelurahan Sei Berombang mengatakan, pemerintah secepatnya harus membuat keputusan Harga Eceran Tertinggi (HET) BBM, terlebih di pesisir pantai.
Sebab di sana biasanya pengawasan terhadap peredaran BBM jarang terpantau akibat geografis. “Kebetulan memang sangat jauh dari ibu kota kabupaten, makanya harus segera dilakukan pengawasan,” terangnya.
LABUHANBATU - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hampir mencapai 50 persen menambah beban masyarakat. Terutama bagi kalangan nelayan di Sei Berombang,
BERITA TERKAIT
- Terseret Arus Sungai Amprong Kota Malang, 2 Anak Perempuan Meninggal Dunia
- Tekan Kecelakaan, Ditlantas Polda Riau Meluncurkan Program 'Bung Selamat'
- 4 Jemaah Haji Asal Jawa Barat Meninggal Dunia di Tanah Suci
- Dispora Solo Dapat Alokasi Dana Hibah UEA Rp 55,1 Miliar
- Bocah Hilang Tenggelam di Sungai Kuala Anak Mandah, Basarnas Bergerak
- Penjual Hewan Kurban di Palembang Mulai Banjir Pesanan