Bentrok Donggala, DPR Segera Tanyai Kapolri
Jumat, 20 Juli 2012 – 19:19 WIB
Korban kemudian menjalani operasi Sekitar pukul 11.00 WITA. Sekitar pukul 13.30, korban keluar dari ruang operasi. Dari informasi yang diperoleh, korban meninggal sekitar pukul 14.00 WITA. Ini merupakan buntut konflik warga dengan sebuah perusahaan tambang.
Sudding menegaskan, seharusnya aparat melakukan tindakan-tindakan persuasif untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dalam menangani aksi-aksi protes masyarakat. "Harus tindakan persuasif dikedepankan," tegas politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu.
Dijelaskan Sudding, Komisi III DPR akan menanyakan insiden itu ke Kapolri. "Nantinya oleh Komisi III 3 akan menanyakan apakah penanganan aksi tersebut menyalahi protap dan siapa yang bertanggungjawab atas meninggalnya warga," pungkas Sudding. (boy/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Syarifudin Sudding mengecam aksi represif aparat hingga menewaskan warga Desa Malei, Donggala, Palu. Sudding menegaskan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Soroti Kasus Vina Cirebon, Pakar Sebut Istilah Miscarriage of Justice
- Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis Jejerkan Instalasi Ribuan Tengkorak dan Kuburan
- Bea Cukai Gelar Edukasi Terkait Tupoksi & Kepabeanan Kepada Pelajar SMA di 2 WIlayah Ini
- Posko Pengungsian Korban Banjir Lahar Dingin Marapi Dipindah ke Tempat Lebih Aman
- Bea Cukai Kudus Gagalkan Pengiriman 85 Ribu Batang Rokok Ilegal dari Inhil ke Jepara
- Kiprah ESQ selama 24 Tahun Diapresiasi Sejumlah Tokoh Nasional