Beny - Haris Diharapkan Mampu Beri Perubahan di Lini Depan Persiba

Beny - Haris Diharapkan Mampu Beri Perubahan di Lini Depan Persiba
Skuat Persiba Balikpapan saat menjalani sesi latihan. Foto: kaltimpost/jpg

jpnn.com, BALIKPAPAN - Lini depan jadi problem utama Persiba Balikpapan musim lalu. Khususnya pada putaran pertama. Dua striker Dani Namangge dan Dimas Galih gagal menunjukkan ketajamannya.

Tercatat, pada putaran pertama, Dani hanya mampu mengemas sebiji gol. Sementara Dimas tak sekalipun menjebol gawang lawan.

Buntutnya, dua striker ini didepak manajemen pada akhir putaran pertama. Sebagai pengganti, Beruang Madu mendatangkan Charles Orock dan Pablo Cesar Warobai.

Diharapkan menjadi ujung tombak baru, dua striker ini justru tampil antiklimaks.

Charles Orock yang sempat mencuri perhatian kala mencetak dua gol ke gawang Deltras Sidoarjo pada Piala Indonesia, justru lebih sering mengisi bangku cadangan. Nasib lebih apes menimpa Pablo. Dia tak sekalipun tampil pada putaran dua.

Musim ini, wajah baru kembali menghiasi lini depan Persiba Balikpapan. Beny Ashar dan Ismail Haris. Kehadiran dua striker itu diharapkan bisa memberi perubahan di lini depan Persiba. Terlebih Ismail Haris pada musim lalu tampil cukup tajam bersama PSIM Jogjakarta dengan mengemas delapan gol.

“Saya mau bergabung dengan Persiba karena tim ini serius bersiap untuk musim depan,” kata dia disinggung alasan berlabuh ke Kota Beriman. Ini juga merupakan kali kedua Ismail menjejakkan kakinya di Balikpapan. Sebelumnya, pada musim 2017, pemain kelahiran Gowa itu sempat mengisi skuat Beruang Madu. Bedanya, saat itu Beruang Madu masih berkompetisi di Liga 1.

Kembali ke Balikpapan, pemain 28 tahun itu bertekad membawa Persiba kembali ke kasta teratas sepak bola Tanah Air. Berkaca dari musim lalu, Ismail sadar, publik Balikpapan punya harapan tinggi terhadap Persiba. Namun, dia menyebut hal itu bukanlah beban melainkan motivasi lebih.

Lini depan jadi problem utama Persiba Balikpapan musim lalu. Khususnya pada putaran pertama. Dua striker Dani Namangge dan Dimas Galih gagal menunjukkan ketajamannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News