Berani Bekerja di Bidang yang Belum Pernah Dilakukan Sebelumnya Demi Bertahan di Australia

Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O'Neill, mengumumkan kuota migran terampil di tahun 2022 telah ditambah 35 ribu orang, sehingga jumlah totalnya akan mencapai 195 ribu orang.
Dengan penambahan kuota ini, orang-orang seperti Elis yang bekerja sebagai perawat, bisa memenuhi kebutuhan Australia yang saat ini sedang kekurangan pekerja dengan keahlian khusus.
"Berdasarkan proyeksi, ini bisa berarti ribuan perawat tambahan akan masuk ke sini, juga ribuan insinyur baru," kata Clare di akun Twitternya.
Membuka bisnis properti
Fabrianne Wibawa mengantongi gelar sarjana di bidang 'Public Relations' (PR) dan pernah bekerja di bidang tersebut di Indonesia selama empat tahun.
Di tahun 2008 ia pindah ke Perth, Australia Barat, untuk tinggal bersama pasangannya.
Selama setahun, Fabrianne berusaha untuk mendapatkan pekerjaan di bidang 'public relations', tapi kesulitan meyakinkan perusahaan-perusahaan untuk memperkerjakannya.
"Karena dianggap tidak memiliki pengalaman lokal dan juga Perth tidak membutuhkan banyak pekerja di bidang ini, saya tidak dapat kerja sama sekali," ujarnya kepada ABC Indonesia.
Ia kemudian beralih untuk bekerja di sektor properti.
Demi masa depan baru di negeri orang, sejumlah warga Indonesia rela banting setir untuk bekerja di bidang yang sama sekali baru, tanpa pengalaman sedikit pun
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025