Berani Ganggu Program Pertanian, KSAD: Dandim Pun Saya Akan Copot!

Berani Ganggu Program Pertanian, KSAD: Dandim Pun Saya Akan Copot!
Mentan Amran Sulaiman dan KSAD Jenderal Mulyono. Foto: dok. Humas Kementan

"Yang tinggalkan pertanian sudah 21 juta orang. Ini berkontribusi pada ISIS, begal, kenakalan remaja. Makanya, kita bangun dari pnggiran, desa, perbatasan," lanjut peraih gelar doktor dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan itu.

Menteri Amran selanjutnya memaparkan beberapa kesuksesan yang dicapai pemerintah di sektor pangan berkat kerja sama antara Kementan dengan sejulah instansi, termasuk TNI AD.

Misalnya, defisit sumber daya manusia (SDM) untuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebesar 70 ribu orang menjadi bisa diatasi dengan diperbantukannya personel tentara.

Kemudian, meningkatkan produktivitas komoditas pangan melalui cetak sawah, mempermudah distribusi bantuan produksi, serta membantu menekan harga dan mempermudah stok dengan membangun lahan pertanian di perbatasan, sehingga menekan selundupan.

Begitu pun, empat komoditas yang dicanangkan swasembada pada 2016-2017 sebagaimana visi Lumbung Pangan Dunia 2045 akhirnya terwujud. Yakni, bawang merah, padi, cabai, dan jagung.

Bahkan, hasil panen melampaui kebutuhan pangan nasional. Sehingga, di ekspor ke sejumlah negara tetangga.

Misalnya, bawang merah ke Thailand dan Singapura, beras ke Papua Nugini, dan jagung ke Malaysia.

"Aku pilih (jagung, red) dari bapak daripada dari Amerika, Argentina," kata Menteri Amran mengutip pernyataan perwakilan Malaysia tentang alasannya menginginkan impor jagung dari Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News