Berantas Demam Berdarah, Dinkes Gresik Lakukan ini

Berantas Demam Berdarah, Dinkes Gresik Lakukan ini
Fogging yang dilakukan Dinkes Gresik. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, GRESIK - Jumlah penderita demam berdarah hingga akhir Oktober ini di Gresik sebanyak 160 pasien. Meski turun dibandingkan tahun lalu, namun, jumlah tersebut tetap tinggi. Karena itu Dinas Kesehatan Gresik rutin melakukan penyemprotan obat pembasmi nyamuk atau fogging.

Seperti yang terlihat di Dusun Karangasem, Desa Karangsemanding, Kecamatan Balongpanggang Selasa lalu. "Semoga dengan fogging ini, nyamuk bisa diberantas. Tidak ada korban lagi," ujar Pelaksana program DB Puskesmas Dapet Antoni Mawardi.

Untuk melakukan fogging tersebut, warga berinisiatif iuran. Mereka urunan membeli bahan bakar mesin fogging. Obat dan alat tetap disediakan dinkes. Sebelumnya, Dinkes Gresik juga mem-fogging Desa Dapet. Dinkes mendapat laporan adanya pasien positif DB. 

"Kita selalu pantau dan gerak cepat," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusna.

Mantan kepala Puskesmas Sukomulyo itu menambahkan, dinkes sudah memiliki program pemberantasan nyamuk Aedes aegypti tersebut. Yakni, Siap Mencari Jentik Cegah Demam Berdarah Sekarang atau disingkat Si Cantik Cerdas. Buktinya, setelah program itu dilaksanakan, angka pasien DB turun drastis.

Pada 2016, program itu belum ada. Penderita DB mencapai 829 orang. Pada 2017, hanya ada 212 orang. Untuk 2018 ini, data terakhir yang masuk 160 orang. "Sebetulnya, fogging ini hanya sementara. Yang utama adalah pencegahan. Apalagi sebentar lagi masuk musim hujan," jelas Khusnah.

Dia berharap masyarakat tetap waspada. Selalu menjaga kebersihan lingkungan. Jangan sampai ada korban dulu baru bertindak. Minimal menerapkan 3M Plus. Yakni, menutup, menguras, dan mengubur sarang nyamuk. "Plusnya adalah usaha, seperti menggunakan obat nyamuk dan mengatur intensitas cahaya yang masuk ke rumah," ungkapnya. 

Sebelumnya diberitakan, kasus demam berdarah (DB) bermunculan di wilayah Kecamatan Balongpanggang. Tiga desa terserang. Yaitu, Desa Karangsemanding, Dapet, dan Wotansari. Puskesmas Dapet mencatat, 12 pasien dilaporkan menderita penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut. Delapan orang dipastikan terkena DB. (son/c6/roz) 


Jangan sampai ada korban dulu baru bertindak. Minimal menerapkan 3M Plus. Yakni, menutup, menguras, dan mengubur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News