Beras Bansos Dilaporkan Menggumpal dan Busuk, Bulog Bergerak

Beras Bansos Dilaporkan Menggumpal dan Busuk, Bulog Bergerak
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak yang juga Ketua Rumpun Bansos Satgas Penanganan COVID-19 Jatim melakukan pemeriksaan beras bansos beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Humas Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Bulog Wilayah Surabaya Utara tengah menyelidiki laporan yang menyebut adanya beras bansos diterima penerima bantuan dalam kondisi menggumpal dan busuk.

Kepala Cabang Bulog Wilayah Surabaya Utara Nur Juliansyah memastikan bansos beras yang keluar dari gudang Bulog dalam kondisi bagus.

"Kami punya sistem quality control pada setiap beras yang didistribusikan kepada masyarakat. Apalagi ini bansos untuk masyarakat kurang mampu, kami pasti berikan yang terbaik," kata Nur di Surabaya, Jumat (13/8).

Sebelumnya ditemukan adanya paket bansos beras di Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo menggumpal dan berbau tidak sedap.

Nur mengakui bahwa tim internal Bulog masih melakukan investigasi untuk mengetahui secara pasti penyebab rusaknya beras bansos tersebut.

Dia menjelaskan bahwa beras itu didistribusikan Bulog kepada pihak kelurahan 2 Agustus 2021, lalu disimpan di dalam gudang penyimpanan sementara.

Selanjutnya, pada 9 Agustus 2021 atau 7 hari kemudian, Bulog menerima laporan temuan beras busuk dari pendamping program.

Nur menyatakan telah mengganti beras itu ketika dikabarkan rusak atau tidak layak konsumsi.

Beras bansos untuk warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai di Sidoarjo menggumpal dan busuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News