Berbagai Cara Israel Merusak Ramadan Warga Palestina

Berbagai Cara Israel Merusak Ramadan Warga Palestina
Seorang polisi Israel mengarahkan senjatanya saat terjadi bentrokan dengan warga Palestina di halaman Masjid Al-Aqsa, yang dikenal Umar Muslim sebagai Al Haram Al Sarif dan oleh Yahudi disebut Bukit Bait Suci, di Kota Tua Yerusalem, Senin (10/5/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/PRAS/djo

Jutaan pengungsi di Rafah itu pindah ke wilayah selatan karena pasukan Israel sebelumnya "menjanjikan" bahwa daerah selatan adalah kawasan yang aman, tetapi ternyata janji tersebut hanyalah bualan belaka.

Rafah sendiri hingga kini kerap ditargetkan dengan serangan udara, yang menyebabkan pembantaian terhadap berbagai warga Palestina, termasuk banyak dari mereka adalah kaum perempuan dan anak-anak.

Bila ancaman Gantz terlaksana dengan dalih sandera tidak dilepaskan, maka serangan darat tentara Zionis ke Rafah akan berpotensi mengakibatkan jatuhnya banyak korban warga sipil, karena tidak ada lagi tempat yang aman di daerah kantong Palestina tersebut.

Suara ketidaksetujuan

Padahal, berbagai pihak, termasuk mereka yang kerap berteriak bahwa "Israel memiliki hak untuk membela diri" (baca: membantai warga Palestina), juga telah menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap rencana serangan ke Rafah yang kini dihuni jutaan warga Palestina.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden misalnya, dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (15/2), menyatakan bahwa operasi militer Israel tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang dapat dijalankan untuk memastikan keselamatan dan dukungan bagi warga sipil di Rafah.

Presiden Biden juga menekankan agar bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza dapat sampai ke tangan warga sipil Palestina yang membutuhkannya.

Seperti diketahui, sejumlah bantuan kemanusiaan yang dimaksudkan untuk warga Palestina ada yang diblokir oleh elemen masyarakat Israel.

Gantz juga menyatakan bahwa Hamas punya pilihan yang jelas yaitu dengan menyerah dan melepaskan sandera agar Gaza bisa merayakan bulan suci Ramadan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News