Mobil
Berbagi Pasar, Wuling di MPV dan DFSK Fokus ke SUV

jpnn.com, JAKARTA - Jika Wuling Motors (Wuling) memulai persaingan di pasar industri otomotif di Indonesia dengan melakukan penetrasi di segmen paling gemuk yakni MPV, maka berbeda dengan strategi yang ditegaskan PT Sokonindo Automobile.
Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile Franz Wang menegaskan bahwa PT Sokonindo Automobile (DFSK) - perusahaan manufaktur otomotif hasil join venture antara Sokon Group Company Limited dengan PT Kaisar Motorindo Industri akan tetap fokus langkah perdananya di segmen SUV (sport utility vehicle).
"Dengan peluncuran DFSK Glory 580, kami saat ini tetap fokus pada pemenuhan kebutuhan mobilisasi masyarakat Indonesia lewat model SUV," kata Franz saat perkenalan brand ambassador DFSK Glory 580 di Jakarta.
Nantinya, lanjut Franz, Glory 580 juga akan hadir sejumlah tipe lain dan kami juga menyiapkan beberapa model berbeda untuk Indoensia dan tetap di segmen SUV.
Sementara itu peluang bermain ke segmen lain juga tidak lantas ditolak mentah-mentah oleh agen pemegang merek otomotif asal China tersebut.
"Kecuali pasar ada permintaan lain makan tidak menutup kemungkinan kami akan mempertimbangkannya," pungkasnya.
Setelah perkenalan pertamanya di ajang IIMS 2017 April lalu, DFSK Glory telah mendapat sambutan positif sebagai sebuah city SUV.
Rencananya, DFSK Glory 580 tidak hanya untuk pasar domestik tapi juga akan diekspor khususnya negara-negara Asean mulai tahun depan.
Jika Wuling memulai persaingan di pasar otomotif Indonesia dengan penetrasi di segmen MPV, maka berbeda dengan strategi PT Sokonindo Automobile (DFSK).
- Wuling Tantang Para Pebisnis Memodifikasi EV Van, Hadiahnya Rp 100 Juta
- Mau Pesan Wuling EV Van? Siapkan Dana Rp 5 Juta
- Wuling EV Van, Pilihan Baru di Pasar Kendaraan Komersial Indonesia
- Wuling Tebar Gambar Teaser Calon Mobil Terbarunya, di PEVS 2025?
- April 2025, Wuling Beri Promo DP Ringan Hingga Voucher Belanja
- Wuling Siap Mengawal Selama Mudik Lebaran 2025, Konsumen Mobil Listrik Gratis Ngecas