Berbagi Pengalaman dengan Santri, Atikoh Mengutip Hadis Nabi & Petuah Sayidina Ali

“Kita bisa bermanfaat dengan orang lain kalau kita punya ilmu tinggi, kita bisa berbagi ilmu. Itu yang menjadi pegangan saya ketika hidup di lingkungan pesantren, ya, karena kita harus bermanfaat," ujarnya.
Lebih lanjut Atikoh mengutip sebuah hadis tentang sebaik-baiknya manusia ialah yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Menurut dia, membawa manfaat bagi orang lain itu bisa melalui berbagai cara.
“Mungkin kita bisa bermanfaat dari sisi tenaga, dari sisi pikiran, dari sisi materi, tetapi setiap orang punya potensi," kata dia.
Adapun soal peningkatan SDM perempuan, Atikoh menyebut belajar menjadi kuncinya.
“Jangan pernah lelah belajar,” katanya.
Atikoh juga menyitir kata-kata Sayidina Ali bin Abu Thalib tentang risiko yang harus ditanggung orang yang tidak mau belajar.
“Sayyidina Ali bin Abu Thalib pernah menyampaikan orang yang tidak tahan dengan keletihan belajar, itu dia harus berhadapan dengan kepedihan karena kebodohan. Mungkin di sini ada yang hafiz (penghafal Al-Qur’an, red), ya, harus menghafal setiap hari,” kata Atikoh.
Perempuan yang sudah berjilbab sejak masih belia itu mengakui perjuangan hafiz dalam menghafal Al-Qur’an bukanlah hal mudah.
Siti Atikoh Supriyanti menyemangati para santri Pondok Pesantren Ma'ahidul Irfan di terus gigih dalam menuntut ilmu.
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- 13 Santriwati Jadi Korban Syahwat Ustadz AF
- Begini Kondisi 7 Santri Korban Pencabulan di Tulungagung
- Debat Santri
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor