Berbahasa Jawa, Ganti Njur Ngopo Jadi So What

Berbahasa Jawa, Ganti Njur Ngopo Jadi So What
KONSISTEN BERKARYA: Hasmi dengan latar belakang lukisan komik Gundala yang terpajang di ruang tamu redaksi Jawa Pos. Foto: Beky Subechi/JAWA POS/JPNN
"Nek aku emoh, so what?"

 

Dialog-dialog seperti itu berkelebatan dalam benak Hasmi. Dia sedang menggodok sosok superhero yang akan tampil dalam bahasa Jawa. Ceritanya, superhero baru tersebut berlatar belakang "anak band". Karena itu, persoalan keseharian mereka tidak jauh dari urusan anak-anak yang menggeluti musik.

Meski superhero Jawa, tidak semua dialognya menggunakan bahasa Jawa. Apalagi, latar belakang sang jagoan adalah anak band yang bahasanya harus gaul. Karena itu, Hasmi tidak berdaya juga jika akhirnya harus menyerap kata-kata "so what" yang sangat keminggris dalam dialog jagoan baru tersebut.

"Ini memang superhero berbahasa Jawa. Tapi, masak semua harus serba tradisional" Terus, anak band mainnya lagu campursari" Kan juga tidak. Bahasanya juga harus gaul. Yang seharusnya pakai kata njur ngopo saya ganti jadi so what," tuturnya saat ditemui Jawa Pos di Empire Palace, Surabaya, Rabu (3/7).

 

Harya Suraminata alias Hasmi telah melahirkan kisah jagoan super Gundala Putra Petir yang terbit pada 1969. Setelah beraksi dalam 23 judul, kisah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News