Berbeda dengan Indonesia, China dan AS Ogah Teken Ikrar Anti-Batubara

Berbeda dengan Indonesia, China dan AS Ogah Teken Ikrar Anti-Batubara
Para aktivis Extinction Rebelion berkerumun di depan polisi saat mereka melakukan aksi protes selama Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Rabu (3/11/2021). Foto: REUTERS/Hannah McKay/FOC/sa.

Inggris sebagian besar telah menghilangkan batubara dari pembangkit listrik, tetapi belum memutuskan proposal untuk tambang batubara baru di Cumbria, Inggris barat laut, yang dimaksudkan untuk mengekstrak kokas yang digunakan untuk produksi baja.

Kesepakatan COP26 mencakup pembangkit listrik berbahan bakar batubara, tetapi tidak penggunaannya dalam industri manufaktur.

KTT COP26 sejauh ini telah menghasilkan kesepakatan tentang batubara, deforestasi, dan metana, tetapi gambaran yang jelas belum muncul tentang apa yang akan ditambahkan oleh inisiatif sukarela ini dalam hal menurunkan kenaikan suhu.

Seorang juru bicara pemerintah Polandia mengatakan komitmen negara itu akan mengakhiri penggunaan batubara pada tahun 2040-an. Polandia sebelumnya telah setuju untuk menghentikan penambangan batubara pada 2049.

Para juru kampanye menyerukan tanggal akhir yang lebih awal dan kebijakan yang tegas untuk memastikan Polandia sepakat.

"Polandia harus menetapkan rencana yang jelas dan konkret untuk tak memakai batubara paling lambat 2030," kata Joanna Flisowska dari Greenpeace Polandia.

Inggris mengatakan pihaknya berharap kesepakatan batubara, dengan penandatangan awalnya, akan mendorong negara lain seperti China dan India untuk bergabung. (ant/dil/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Indonesia, dan sejumlah negara lain pada Kamis (4/11) berjanji untuk menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News