Beredar Petisi Terkait Koleksi Indonesia di Perpustakaan Nasional Australia

Beredar Petisi Terkait Koleksi Indonesia di Perpustakaan Nasional Australia
Perpustakaan Nasional Australia di Canberra memiliki salah satu koleksi terbesar mengenai Indonesia di dunia. (Foto: NLA)

"Saya ingat waktu saya menyelesaikan S3 saya bisa duduk berjam-jam di sana sampai perpustakaan tutup, karena NLA banyak punya koleksi yang tidak bisa kita dapatkan dari perpustakaan kampus," tambahnya lagi.

Menurut Eva belum diketahui apakah nantinya NLA akan mengurangi pengumpulan bahan-bahan berkenaan dengan Indonesia, selain tidak mempekerjakan lagi ahli perpustakaan penuh berkenaan dengan Indonesia di NLA.

"Kita sebagai akademisi sedih kalau melihat koleksi fisik di perpustakaan semakin berkurang," katanya.

"Saya menikmati melihat dan memegang langung fisik buku baru."

Menurut Eva, di jaman teknologi digital seperti sekarang ini, ketersediaan bahan dalam bentuk e-book juga membantu para peneliti dan mungkin menjadi salah satu yang harus diterima sebagai bagian dari perkembangan teknologi.

"Sekarang banyak yang sudah dalam bentuk e-book," katanya.

"Manfaat dari e-book banyak sekali tentunya. Salah satunya sekarang lebih mudah mencari buku untuk yang tidak punya waktu ke perpustakaan," tambahnya.

"Sekarang banyak juga koleksi yang sudah dalam bentuk digital yang memudahkan kita mengakses arsip-arsip lama,"

Sebuah petisi online sekarang sedang beredar yang ditujukan kepada Perpustakaan Nasional Australia (NLA) soal rencana penutupan koleksi dari sejumlah negara Asia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News