Berencana IPO, Nusantara Sawit Sejahtera Tawarkan Saham Sebegini
Menurut Teguh, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru dan modal kerja entitas anak.
Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal kepada tiga entitas anak sesuai dengan kebutuhan, yaitu PT Borneo Sawit Perdana (BSP) sebesar 42,40%, PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) mendapatkan sebesar 47% untuk kebutuhan biaya belanja modal guna melakukan penanaman baru tanaman kelapa sawit.
Sisa dana IPO sebesar 10,6% akan digunakan oleh PT Prasetya Mitra Muda (PMM) untuk modal kerja dalam pembelian pupuk dan bahan kimia pertanian.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal ke entitas anak dengan mekanisme penyertaan modal.
Saham dan waran NSS bernominal Rp50 per saham itu akan dicatatkan di BEI pada 10 Maret 2023.
“Kami berharap, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO pada 28 Februari 2023,” katanya.
Teguh menambahkan, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO NSS, yakni PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Teguh meyakini, bisnis CPO masih memiliki potensi besar di Indonesia.(chi/jpnn)
PT Nusantara Sawit Sejahtera akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru dan modal kerja.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pakar Bongkar Investasi yang Paling Menguntungkan pada 2024
- Cum Date Dividen Saham BBRI Hari Ini, Jangan Ketinggalan THR dari BRI
- SnackVideo Berdayakan Kesuksesan Lokal dan Optimalkan Pengembalian Investasi
- Divestasi Saham PTVI ke MIND ID untuk Hilirisasi yang Makin Masif