Berharap Kemenristekdikti tak Hanya Galak pada PTS Gurem

Berharap Kemenristekdikti tak Hanya Galak pada PTS Gurem
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi (tengah) dalam konpress di Jakarta, Rabu (31/5). Foto: Mesya Mohammad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendukung pemerintah memerger atau menggabungkan seribu perguruan tinggi swasta.

Diketahui, cukup banyak PTS yang berada di bawah bendera PGRI.

Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi mengatakan pengelolaan PTS di bawah PGRI berbeda dengan di PP Muhammadiyah.

’’Kalau di Muhammadiyah, kampusnya milik Muhammadiyah. Tetapi kalau PGRI itu milik PGRI-PGRi yang ada di daerah,’’ jelasnya. Pada prinsipnya PGRI mendukung program merger itu.

Bahkan pada saat digelar rapat koordinasi (rakor) PGRI tahun lalu, salah satu agenda yang dibahas adalah penggabungan atau merger kampus-kampus yang kecil.

Baik yang berbentuk akademi maupun perguruan tinggi. Karena asset kampus PGRI milik yayasan yang berada di daerah, Unifah berharap ada skenario merger yang tidak merugikan masing-masing yayasan.

Dia menjelaskan merger yang membuat aset benar-benar menjadi satu yayasan, menurut dia bakal sulit terwujud.

Dia berharap penggabungan kampus di bawah PGRI, tetap mengakomodasi yayasan-yayasan yang terlibat.

Dia tidak ingin Kemenristekdikti galak kepada PTS gurem, tetapi tidak menindak PTS kaya. Padahal keduanya sama-sama melanggar ketentuan layanan pendidikan tingg

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News