Berhasil Terapkan Program Agrosolution, Pupuk Kaltim Panen Raya Tebu di Sleman

jpnn.com, SLEMAN - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar panen raya tebu di Sendangtirto, Berbah, Sleman, pada Rabu (10/5).
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan program ini merupakan wujud komitmen PKT untuk membantu petani terus meningkatkan kesejahteraannya.
Program ini digagas guna membantu petani mencapai kesejahteraan dan sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas pertanian secara terintegrasi melalui pemberdayaan petani.
"Agrosolution merupakan kesinambungan langkah Pupuk Kaltim meningkatkan peran dalam menjaga ketahanan pangan, sekaligus mendorong optimalisasi sektor pertanian Indonesia melalui produk berkualitas," ujarnya.
Agrosolution juga digagas untuk mendorong peningkatan penggunaan pupuk nonsubsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif.
Hal ini didukung berbagai produk unggulan Pupuk Kaltim yang telah teruji cocok dengan beragam jenis tanaman dan karakteristik lahan, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi serta produk hayati Biodex dan Ecofert.
Koordinator Program Agrosolution PT PKT Area DIY, Jateng, dan Jatim Hilmi Syarif mengatakan dalam program ini terdapat 498 petani dengan luasan lahan 1.352,17 hektare yang bekerja sama melalui Program Agrosolution.
"Sebelumnya, kami mendapatkan panen tebu rerata antara 500 kuintal–600 kuintal per hektare. Dengan menggunakan NPK Pelangi ini produksi bisa mencapai 800 kuintal–1.000 kuintal per hektare,” jelasnya.
Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mendukung peningkatan produktivitas tanaman tebu melalui Program Agrosolution.
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar