Beri Hukuman Berat Buat Muhammad Kece dan Ustaz Yahya Waloni
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menanggapi soal penangkapan Muhammad Kece dan Ustaz Yahya Waloni terkait kasus penistaan agama.
Kapitra Ampera mengatakan bahwa kemajemukan etnis dan agama di Indonesia selama puluhan tahun selalu rukun dalam kebersamaan.
Kasus penistaan agama yang melibatkan dua orang tersebut, kata Kapitra, bisa berpotensi menimbulkan perpecahan kerukunan antarumat beragama.
"Justru kehidupan beragama yang sudah mapan dalam kebersamaan akan menimbulkan perpecahan kalau dipertentangkan. Sebab, di Indonesia kalau terjadi konflik agama, itu sulit sekali di-recovery," kata Kapitra kepada JPNN.com, Jumat (27/8).
Kapitra pun meminta pemerintah, khususnya Polri, tegas soal kasus penistaan agama dan tidak boleh tebang pilih.
Eks pengacara Habib Rizieq Shihab itu juga berharap Muhammad Kece dan Ustaz Yahya Waloni yang sudah jadi tersangka tersebut dihukum seberat-beratnya.
"Kece itu harus ditangkap karena dia merusak agama, ayat-ayat suci, harus dihukum berat. Yahya Waloni ini juga suka menghina agama lain secara terbuka itu juga enggak boleh. Dia (Yahya) mantan pendeta lalu dia pindah ke Islam lalu dia jelek-jelekin agama Kristen ini juga enggak boleh, harus ditangkap," ujar Kapitra.
Bagi Kapitra, toleransi itu bukan saling mengikuti, tetapi membiarkan.
Kapitra Ampera menanggapi soal penangkapan Muhammad Kece dan Ustaz Yahya Waloni terkait kasus penistaan agama.
- Pendeta Gilbert Lumoindong Dipolisikan Lagi Soal Dugaan Penistaan Agama
- Giliran KPI Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya
- Polda Metro Jaya Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong
- Jika Tak Minta Maaf kepada Publik, Ketum PITI Akan Polisikan Pendeta Gilbert
- Bareskrim Diminta Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert
- Timnas AMIN Tuding Zulhas Lakukan Penistaan Agama