Beri Kuliah Umum di Untan, Doktor Hasto Memotivasi Mahasiswa Membangun Tradisi Intelektual
Terlihat hadir mendengar paparan Hasto, antara lain, anggota DPR Fraksi PDIP dari Daerah Pemilihan Kalbar Lasarus dan Maria Lestari. Hadir pula sejumlah kepala daerah yang diusung PDIP, anggota DPRD setempat, dan pengurus DPD PDIP Kalbar. Hadir pula hampir seribu mahasiswa Untan sebagai peserta kuliah itu.
Rektor Untan Prof. Dr. Garuda Wiko di awal sambutannya menyebut tema kuliah umum ini merupakan disertasi Hasto Kristiyanto saat meraih gelar doktor di Unhan.
Garuda Wiko dalam kesempatan itu juga memaparkan pesan Presiden Presiden Soekarno dalam pendirian Untan. Dia menjelaskan dalam perjalanan sejarah, Presiden Presiden Soekarno hadir untuk melakukan pemancangan tiang pertama Universitas Daya Nasional yang saat ini dikenal dengan nama Universitas Tanjungpura, pada 26 Maret 1961.
Dalam kesempatan pemancangan tiang pertama di Universitas Daya Nasional, kata dia, Presiden Pertama RI Soekarno menulis pesan penting bahwa masyarakat adil dan makmur hanya dapat diselenggarakan dengan cucuran air keringat.
"Pesan kuat ini masih dirasakan relevansinya sampai era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Tidak ada kemajuan tanpa kerja keras, tanpa kolaborasi, dan gotong royong," kata Garuda Wiko.
"Di fora internasional, Presiden Soekarno dikenal sebagai pemikir geopolitik yang menjadi basis peran siginifikan Indonesia dalam pergaulan internasional," ucap Rektor Wiko. (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Doktor Hasto Kristiyanto memotivasi mahasiswa di Untan Pontianak agar membangun tradisi intelektual.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Mahasiswa Jadi Korban TPPO Berkedok Magang di Jerman, Prof Zainuddin Soroti Lemahnya Pengawasan
- Memerangi Berita Hoaks di Internet, Mahasiswa Diminta Memperbanyak Konten Positif
- Muncul Wacana Ubah UU MD3 untuk Pos Ketua DPR, Hasto PDIP Bereaksi Keras
- PDIP Ajukan 13 Gugatan Hasil Pileg 2024 ke MK
- Mengaku Digempur, PDIP Bersyukur Bisa Menang Pemilu
- Mahasiswa Terjebak TPPO Berkedok Magang di Jerman, DPR: Pengawasan Kemendikbudristek Lemah