Beri Semangat agar Indonesia Berani Bermimpi
Senin, 07 Desember 2009 – 01:25 WIB
1.000 lampion rekor dunia diterbangkan di Pantai Karnaval, Ancol, Sabtu (5/12). Foto: Fedrik Tarigan/Indopos.
Karena itu, dalam upaya memecahkan rekor tersebut, dia mengerahkan 500 relawan yang khusus bertugas menghitung lampion-lampion yang berhasil diterbangkan. Relawan itu tidak dibawa dari London. Dia memanfaatkan beberapa anggota FFG untuk menghitungnya. Kata Sinigagliesi, angka pasti pemecahan rekor itu akan dipublikasikan secara resmi di website mereka di Guinnessworldrecords.com. "Kalau tidak dalam pekan ini, berarti pekan depan," katanya.
Yamal mengatakan, ide pemecahan rekor itu sendiri bukan untuk gagah-gagahan. Mereka ingin pemecahan rekor itu memberi semangat bagi rakyat Indonesia untuk berani bermimpi. Apa pun mimpi itu, apabila diwujudkan dengan kerja keras, bukan tidak mustahil bakal terwujud. "Kita harus bermimpi setinggi yang kita bisa," katanya.
Angka 10 ribu pun sengaja dipilih agar rekor bisa bertahan lama. Kalau selisihnya tak jauh dari rekor sebelumnya, angka itu bakal gampang dipecahkan. "Awalnya kita ingin 5 ribu, tapi kita berpikir, berapa bulan rekor itu bertahan. Setelah dihitung ongkos dan segala macam, oke, kita berani 20 ribu," katanya.
Lantas, berapa ongkos yang sudah dikeluarkan untuk membiayai hajatan besar itu? Yamal enggan membeberkannya. Namun, menurut dia, biaya bisa ditutup dari undangan yang dijual kepada peserta. Harga tiketnya Rp 590 ribu. Berarti, kalau pesertanya 7.000, duit yang terkumpul mencapai Rp 4,13 miliar. "Semuanya ditutup dari situ," kata Yamal. (nw)
Freedom Faithnet Global memecahkan rekor dunia menyalakan lampion. Merengkuh rekor itu tak mudah. Mereka harus memutar otak untuk memenuhi syarat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu