Berikan Amnesti kepada Dosen di Aceh, Jokowi Berharap Ini
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan amnesti kepada terpidana kasus pencemaran nama baik, Saiful Mahdi.
Istana telah mendapatkan persetujuan dari DPR RI mengenai keputusan tersebut.
"Kami kemarin menerima surat dari DPR bahwa DPR sudah menyetujui amnesti untuk Saudara Saiful Mahdi. Presiden, kan, beberapa waktu yang lalu sudah mengajukan ke DPR," kata Menteri Sekretariat Negara Pratikno dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10).
Oleh karena itu, lanjut Pratikno, Presiden Jokowi telah meneken Keputusan Presiden (Keppres) mengenai amnesti dosen Universitas Syiah Kuala Aceh itu.
Pada hari ini pula, surat Keppres itu telah diproses untuk pihak terkait, seperti Mahkamah Agung (MA) dan Jaksa Agung.
"Jadi, semoga ini bisa cepat segera ditindaklanjuti dan apa, Saudara Saiful Mahdi ini bisa dibebaskan dalam waktu yang secepat-cepatnya," jelas dia.
Saiful Mahdi divonis bersalah akibat mengkritik proses penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Fakultas Teknik dan Teknologi, Unsyiah Kuala, Aceh.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh memvonis Saiful Mahdi dengan hukuman tiga bulan penjara dan denda Rp 10 juta subsider satu bulan kurungan. (tan/jpnn)
Presiden Joko Widodo memberikan amnesti kepada terpidana kasus pencemaran nama baik Saiful Mahdi. Istana mengharapkan Saiful Mahdi segera bebas dari penjara.
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fathan Sinaga
- Buron Sejak 2014, Suryo Antoro Soerjanto Ditangkap di Semarang
- DPO Kasus Penipuan di Tangsel Ini Sudah Ditangkap
- Tak Hanya Wanprestasi, Tamara Bleszynski Juga Tersandung Kasus Pencemaran Nama Baik
- Kanwill DJP Jakut dan Jaksa Sita Aset Milik Pelaku Penggelapan Pajak di Bali
- Kamaruddin Simanjuntak jadi Tersangka, Ditahan? Ini Kasusnya
- Merasa Nama Baik Tercemar, Balon Wali Kota Palembang Polisikan Akun Palembangvalid