Berinovasi, Solusi Menjawab Tantangan di Kala Pandemi

Berinovasi, Solusi Menjawab Tantangan di Kala Pandemi
Masyarakat tetap beraktivitas di kala pandemi Covid-19 dengan menggunakan masker. Foto: Ricardo/JPNN

Kemudian jumlah pengguna aktif HaloDoc sempat mencapai 20 juta per bulan. Ini semua dikarenakan adanya layanan tes COVID-19, memfalisitasi tes COVID-19 secara drive thru.

Pemerintah turut berperan dalam menciptakan kondisi ekosistem yang kondusif agar inovasi tersebut berjalan dengan baik.

“Untuk itu saya ada data dari Index Inovasi Global yang diterbitkan oleh INSEAD bekerjasama dengan WIPO. Pada tahun 2017-2020, tingkat inovasi Indonesia cukup stabil di angka 30/100. Pada 2020, skor Indonesia 26/100. Di sini menunjukkan bahwa betapa besarnya peluang inovasi bisa tumbuh di Indonesia. Itu butuh regulasi yang kondusif," jelas dr Avianti Fontana.

Peluang di lapangan ini perlu dilihat secara holistik. Inovasi biasanya tumbuh dalam kondisi lingkungan yang tidak nyaman.

Dengan begitu para inovator ini merasa perlu mengintervensi kondisi tersebut, untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Kegagalan justru terjadi bagi mereka yang tidak beradaptasi pada lingkungan.

“Para inovator harus kritis dan peduli serta mau melakukan analisis kondisi. Terapkan empati kepedulian sosial dari hulu sampai hilir. Lalu turunkan dalam analisis kekuatan dan kelemahannya kemudian peluang dan tantangannya. Dari situ kemudian bisa digali apa masalah yang bisa disolusikan dan ditawarkan ke masyarakat. Negara juga memiliki peran dalam menjaga ekosistem ini tetap kondusif,” tutup dr Avianti.(chi/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Ayo semangat jangan menyerah dengan maupun dalam keadaan di kala pandemi seperti saat ini.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News